Senin, 17 Maret 2014

Rangkuman PPT tentang peta



Aspek Geometrik
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada permukaan datar yang berfungsi untuk menunjukkan lokasi suatu tempat/wilayah. Suatu peta harus menyajikan aspek geometrik yang terdiri dari titik-titik di permukaan bumi yang berhubungan langsung dengan permasalahan posisi suatu tempat.
Dasar utama dari pembuatan peta adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya. Posisi koordinat di permukaan bumi ditentukan dari hasil perpotonga garis meridian (longitude) dan garis paralel (latitude). 
Garis lintang ( latitude = φ ) adalah garis yang berada pada sumbu y, harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 900 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)
Garis bujur ( longitude = λ ) adalah garis yang berada pada sumbu x, harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 1800 kearah Barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB)
- dari 00 - 1800 kearah Timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT)
Koordinat Proyeksi
Pada sistem koordinat proyeksi, koordinat suatu titik dinyatakan dengan besaran absis (X) dan ordinat (Y). Sumbu X (eastings) berada dalam bidang meridian Greenwich (meridian nol) dan terletak di bidang ekuator bumi, sedangkan Sumbu Y (northings) tegak lurus sumbu X, dan membentuk sistem koordinat tangan kanan (right-handed system).
Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah model matematik untuk mengkonversi posisi tiga dimensi suatu titik di permukaan bumi ke representasi posisi dua dimensi di bidang peta.
Jenis Proyeksi Peta
§  Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan terdapat tiga sistem proyeksi peta yaitu proyeksi kerucut, proyeksi silinder dan proyeksi azimuthal.
§  Ditinjau dari distorsi yang diakibatkan terdapat tiga sistem proyeksi yaitu proyeksi konform, proyeksi equivalent, dan proyeksi equidistant.
§  Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakteristik terdapat tiga sistem proyeksi yaitu proyeksi normal, proyeksi  miring (oblique) dan proyeksi transversal (transverse).
Pemilihan Sistem Proyeksi Peta
Pemilihan suatu sistem proyeksi peta adalah berdasarkan pada posisi daerah, bentuk dan ukuran daerah yang akan dipetakan, serta kegunaan peta bersangkutan.
Proyeksi Transverse Mercator (Tm)
Pada proyeksi ini secara geometris silindernya menyinggung bola bumi pada sebuah meridian yang disebut meridian sentral (meridian tengah). 
Sistem Grid Universal Transverse Mercator (Utm)
Ciri-ciri Sistem grid UTM:
1.    Sistem grid UTM adalah sistem grid yang bersifat universal, membagi seluruh wilayah permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Masing - masing zone UTM dibatasi oleh 2 buah meridian dengan lebar 60 bujur dan 80 lintang.
2.    Zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 1800 BB sampai 1740 BB terus kearah timur sampai zone 60 antara 1740 BT sampai 1800 BT.
3.    Batas lintangnya adalah 800 LS dan 840 LU ke arah utara dengan kode huruf C berturut-turut ke utara sampai dengan huruf X untuk Lintang Utara 720-840.
4.    Setiap zone UTM, bidang proyeksi silinder tidak menyinggung permukaan bumi, tetapi memotong bumi.
5.    Masing-masing zone mempunyai koordinat sendiri yaitu titik potong meridian sentral dengan garis ekuator yang disebut sebagai titik nol sejati (true origin). 
6.    Dalam sistem grid metrik, meridian sentral diberi absis fiktif sebesar 500.000 meter Timur (mT), sedang untuk ordinat, agar tidak dijumpai harga negatif maka di sebelah selatan ekuator diberi ordinat sebesar 10.000.000 meter Utara (mU), disebelah utara ekuator diberi ordinat 0 meter Utara (mU).
7.    Setiap zone pada sistem grid UTM mempunyai pertampalan kesamping sekitar 40 km., sehingga setiap titik yang berada di daerah pertampalan akan mempunyai dua harga koordinat.
8.    Faktor skala pada meridian sentral (meridian tengah) ditentukan besarnya k=0,9996.
Peta Dasar Nasional
Muka peta Rupabumi Indonesia menggunakan garis tepi dalam bentuk gratikul (garing pada peta yang agak mirig/melengkung). Selain gratikul terdapat pula garis grid (tegak lurus) yang terletak disebelah bawah dan kanan muka peta.
Konstruksi Peta
Konstruksi peta adalah garis-garis kerangka yang terdiri dari garis gratikul dan daris grid.
§  Garis Grid
Garis grid adalah garis pada muka peta yang tegak lurus. 

§  Garis Gratikul
Garis gratikul adalah garis pada muka peta yang agak miring/melengkung.
Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
-       Peta skala besar : 1:1.000-1:10.000
-       Peta skala sedang : 1:25.000-1:50.000
-       Peta skala kecil : 1:100.000- tak terhingga
Penyajian Skala Peta
Ada beberapa cara penyajian skala peta pada sebuah peta, tergantung pada disain peta yang akan dibuat.
-        Skala bilangan, cara penyajiannya dengan menggunakan suatu bilangan bulat, misalnya 1:5.000, 1:25.000
-       Skala grafis, menggambarkan hubungan antara ukuran jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan dalam bentuk suatu garis.
-       Suatu pernyataan, penyajian skala peta yang menggunakan satuan ukuran bukan dalam bentuk satuan meter
Garis Tepi Peta
Garis tepi peta adalah garis yang membatasi semua detail yang ada dipeta (muka peta). Macam-macam garis tepi peta yaitu:
1.    Peta Skala Besar
Garis tepi peta skala besar menggunakan garis grid.  Koordinat keempat ujung peta selalu dalam bentuk bilangan bulat, dalam pengertian dua atau tiga angka terakhir mempunyai besaran 100 meter atau 1000 meter (tergantung skala peta).
2.    Peta Skala Sedang
Garis tepi peta dalam bentuk gartikul. Koordinat keempat ujung peta akan menyajikan dua jenis koordinat, yaitu koordinat geografis dan koordinat kartesian
3.    Peta Skala Kecil
Garis tepi peta yang disajikan pada peta skala kecil adalah garis gratikul. Selain pada keempat ujung peta, pada sepanjang garis tepi peta juga disajikan koordinat geografis.





Senin, 10 Maret 2014

Ketelitian Peta Berdasarkan SNI 6502 2010




Ketelitian Peta (SNI)

 1:10.000
-       Selang dan indeks kontur
Selang kontur digambarkan tiap 5 m, dengan indeks kontur digambarkan tiap 20 m, dan kontur bantu adalah setengah dari hargai garis kontur.
-       Grid peta
Grid peta hanya ditunjukkan dengan  UTM tick  pada tepi peta tiap 200 m dan diberi angka tiap 1.000 m.
-       Gratikul
Gratikul digambarkan tiap 10’ (menit) dengan garis penuh.
1:25.000
-       Satu lembar peta rupa bumi skala 1:25.000 mencakup daerah dengan ukuran 7,5’ lintang dan 7,5’ bujur.
-       Selang dan indeks kontur
Selang kontur digambarkan tiap 100 m, dengan indeks kontur digambarkan tiap empat  selang kontur, dan kontur bantu adalah setengah dari nilai garis kontur.
-       Grid peta
Grid peta hanya ditunjukkan dengan  UTM tick  pada tepi peta tiap 1.000 m, diberi warna  hitam, dan diberi angka tiap 5.000 m.
1:50.000
-       Satu lembar peta rupa bumi skala 1:50.000 mencakup daerah dengan ukuran 15' lintang dan 15' bujur.
-       Selang dan indeks kontur
Selang kontur digambarkan tiap 25 m, dengan indeks kontur digambarkan tiap empat  selang kontur (100 m), dan kontur bantu adalah setengah dari nilai garis kontur (tiap 12,5 m)
-       Grid peta
Grid peta hanya ditunjukkan dengan  UTM tick  pada tepi peta tiap 1.000 m, diberi warna  hitam, dan diberi angka tiap 5.000 m.
-       Gratikul
Gratikul digambarkan tiap 1’ (menit) dengan garis penuh berwarna biru.

1:250.000


-       Satu lembar peta rupa bumi skala 1:250.000 mencakup daerah dengan ukuran 1°00' lintang dan 1°30' bujur.
-       Selang dan indeks kontur
Selang kontur digambarkan tiap 100 m, dengan indeks kontur digambarkan tiap empat  selang kontur, dan kontur bantu adalah setengah dari nilai garis kontur.
-       Grid peta
Grid peta hanya ditunjukkan dengan  UTM tick  pada tepi peta tiap 10.000 m, diberi warna  hitam, dan diberi angka tiap 50.000 m.
-       Gratikul
Gratikul digambarkan tiap 10’ (menit) dengan garis penuh berwarna biru.