Aspek
Geometrik
Peta
adalah gambaran permukaan bumi pada permukaan datar yang berfungsi untuk
menunjukkan lokasi suatu tempat/wilayah. Suatu peta harus menyajikan aspek
geometrik yang terdiri dari titik-titik di permukaan bumi yang berhubungan
langsung dengan permasalahan posisi suatu tempat.
Dasar utama dari pembuatan peta
adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat menghubungkan antara satu titik
dengan titik lainnya.
Posisi koordinat di permukaan bumi ditentukan dari hasil perpotonga garis
meridian (longitude) dan garis paralel (latitude).
Garis lintang
( latitude = φ )
adalah garis yang berada pada sumbu y, harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 900 kearah Kutub Utara
dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub
Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)
Garis bujur
( longitude = λ )
adalah garis yang berada pada sumbu x, harga dari besaran adalah :
- dari 00 - 1800 kearah Barat dari
meridian nol disebut Bujur Barat (BB)
- dari 00 - 1800 kearah Timur dari meridian nol
disebut Bujur Timur (BT)
Koordinat Proyeksi
Pada sistem koordinat proyeksi, koordinat suatu titik
dinyatakan dengan besaran absis (X) dan ordinat (Y). Sumbu X (eastings)
berada dalam bidang meridian Greenwich (meridian nol) dan terletak di bidang
ekuator bumi, sedangkan Sumbu
Y (northings) tegak lurus sumbu X, dan membentuk sistem koordinat tangan
kanan (right-handed system).
Proyeksi
Peta
Proyeksi
peta adalah model matematik untuk mengkonversi posisi tiga dimensi suatu titik
di permukaan bumi ke representasi posisi dua dimensi di bidang peta.
Jenis
Proyeksi Peta
§
Ditinjau dari bidang proyeksi
yang digunakan terdapat tiga sistem proyeksi
peta yaitu proyeksi kerucut, proyeksi silinder dan proyeksi azimuthal.
§ Ditinjau dari distorsi yang diakibatkan terdapat
tiga sistem proyeksi yaitu proyeksi konform, proyeksi equivalent, dan proyeksi
equidistant.
§ Ditinjau dari orientasi/kedudukan
garis karakteristik terdapat tiga sistem proyeksi yaitu proyeksi normal, proyeksi miring (oblique) dan proyeksi transversal (transverse).
Pemilihan
Sistem Proyeksi Peta
Pemilihan
suatu sistem proyeksi peta adalah berdasarkan pada posisi daerah, bentuk dan
ukuran daerah yang akan dipetakan, serta kegunaan peta bersangkutan.
Proyeksi
Transverse Mercator (Tm)
Pada
proyeksi ini secara geometris silindernya menyinggung bola bumi pada sebuah
meridian yang disebut meridian sentral (meridian tengah).
Sistem
Grid Universal Transverse Mercator (Utm)
Ciri-ciri
Sistem grid UTM:
1. Sistem grid UTM adalah sistem grid
yang bersifat universal, membagi seluruh
wilayah permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut sebagai zone UTM. Masing
- masing zone UTM dibatasi oleh 2 buah meridian dengan lebar 60 bujur dan 80
lintang.
2. Zone UTM diberi nomer yaitu zone 1 antara 1800 BB sampai 1740
BB terus kearah timur sampai zone 60 antara 1740 BT
sampai 1800 BT.
3. Batas
lintangnya adalah 800 LS dan 840 LU ke arah utara dengan
kode huruf C berturut-turut ke utara sampai dengan huruf X untuk Lintang Utara
720-840.
4. Setiap zone
UTM, bidang proyeksi silinder tidak menyinggung permukaan bumi, tetapi memotong
bumi.
5. Masing-masing
zone mempunyai koordinat sendiri yaitu titik potong meridian sentral dengan garis ekuator yang disebut sebagai titik nol sejati (true
origin).
6. Dalam sistem
grid metrik, meridian sentral diberi absis fiktif sebesar 500.000 meter Timur
(mT), sedang untuk ordinat, agar tidak dijumpai harga negatif maka di sebelah
selatan ekuator diberi ordinat sebesar 10.000.000 meter Utara (mU), disebelah
utara ekuator diberi ordinat 0 meter Utara (mU).
7. Setiap zone
pada sistem grid UTM mempunyai pertampalan kesamping sekitar 40 km., sehingga
setiap titik yang berada di daerah pertampalan akan mempunyai dua harga koordinat.
8.
Faktor skala pada meridian sentral (meridian tengah)
ditentukan besarnya k=0,9996.
Peta Dasar Nasional
Muka peta Rupabumi Indonesia menggunakan garis tepi
dalam bentuk gratikul (garing pada peta yang agak mirig/melengkung). Selain
gratikul terdapat pula garis grid (tegak lurus) yang terletak disebelah bawah
dan kanan muka peta.
Konstruksi Peta
Konstruksi peta adalah garis-garis kerangka yang
terdiri dari garis gratikul dan daris grid.
§ Garis Grid
Garis
gratikul adalah garis pada muka peta yang agak miring/melengkung.
Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya
di lapangan.
- Peta skala
besar : 1:1.000-1:10.000
- Peta skala
sedang : 1:25.000-1:50.000
- Peta skala
kecil : 1:100.000- tak terhingga
Penyajian
Skala Peta
Ada beberapa cara penyajian skala peta pada sebuah
peta, tergantung pada disain peta yang akan dibuat.
- Skala bilangan, cara penyajiannya dengan
menggunakan suatu bilangan bulat, misalnya 1:5.000, 1:25.000
- Skala
grafis, menggambarkan hubungan antara ukuran jarak di peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan dalam bentuk suatu garis.
- Suatu
pernyataan, penyajian skala peta yang menggunakan satuan ukuran bukan dalam
bentuk satuan meter
Garis Tepi Peta
Garis tepi peta adalah garis
yang membatasi semua detail yang ada dipeta (muka peta). Macam-macam garis tepi peta yaitu:
1. Peta Skala Besar
Garis tepi peta skala besar menggunakan garis
grid. Koordinat keempat ujung peta selalu dalam bentuk bilangan bulat,
dalam pengertian dua atau tiga angka terakhir mempunyai besaran 100 meter atau
1000 meter (tergantung skala peta).
2. Peta Skala Sedang
Garis tepi peta dalam bentuk gartikul. Koordinat
keempat ujung peta akan menyajikan dua jenis koordinat, yaitu koordinat
geografis dan koordinat kartesian
3. Peta Skala Kecil
Garis tepi peta yang disajikan pada peta skala kecil
adalah garis gratikul. Selain pada keempat ujung peta, pada sepanjang garis
tepi peta juga disajikan koordinat geografis.




